Sunday, December 23, 2012

Bunda Heri Jadi Juru Bicara Bank Sampah Nasional | Bunda Heri

KABUPATEN BANGGAI - Dra Hj Heri Pudji Utami MAP saat ini sudah menjadi pembicara nasional dari Bank Sampah Malang (BSM), karena Kota Malang merupakan pilot project untuk penanganan sampah.  Bunda Heri Pudji Utami ini datang ke Luwuk Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah beberapa hari lalu. Dihadapan, Bupati Kabupaten Banggai dan pejabat lainnya, serta kader lingkungan setempat, Bunda Heri menjelaskan bagaimana cara mengelola sampah dari sisi lingkungan yang disinergikan dengan faktor ekonomi.
Seperti motto dari BSM sendiri, bagaimana membayar sekolah dengan sampah, bagaimana membeli sembako dengan sampah bisa terwujud apabila masyarakatnya sadar akan kebersihan lingkungan dan mau merubah pola hidup dengan mau mengolah sampah menjadi sumber ekonomi keluarga.
Dalam kegiatan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah tersebut, Bunda Heri menjelaskan bagaimana manajemen pengelolaan sebuah bank sampah. Terutama, bagaimana cara memilah sampah keluarga menjadi sampah-sampah yang bisa dimasukan sebagai tabungan di sebuah bank sampah. ”Kepada kader lingkungan di Kabupaten Banggai, kita memberikan dorongan untuk merubah cara berpikir bagaimana meningkatkan kebersihan lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan cara memilah sampah rumah tangga. Dari sampah-sampah yang sudah dipilah tersebut, akan mampu dilihat, sampah mana yang bisa dijadikan uang yang disetor ke bank, dan sampah mana yang bisa dijadikan sebuah kerajinan tangan,” kata Bunda Heri.
Dari cara memilah sampah tersebut, akan muncul beberapa jenis sampah. Sampah basah akan dimasukan ke dalam komposter yang selanjutnya akan menjadi pupuk kompos kering dan pupuk cair. Sedangkan, jenis sampah lainnya adalah sampah seperti plastik, botol kardus-kardus, logam dan sejenisnya, dimana, sampah-sampah ini yang akan masuk ke dalam bank. Selanjutnya adalah sampah kertas dan plastik yang bernilai kerajinan.
”Dari sampah plasti, biasanya dari produk-produk pabrik akan dibuat item-item kecil, sehingga mampu dijadikan kerajinan, seperti tas tangan, hiasan dinding dan lainnya. Itu juga merupakan sumber ekonomi yang cukup besar,” imbuh Bunda Heri.

No comments:

Post a Comment