Sunday, December 23, 2012

Tendangan Bola Pertama Bunda Dalam Pembukaan Turnamen Futsal Wanita | Bunda Heri

Kota Malang merupakan salah satu kota dimana banyak bermunculan pemain sepak bola. Sepak bola identik dengan olah raga laki-laki, namun, kali ini para remaja putrinya tidak mau ketinggalan. Pengurus Cabang PSSI Kota Malang hari Jumat (30/11/2012) mengadakan turnamen futsal wanita untuk pelajar dan mahasiswa sekota Malang yang bertempat di lapangan futsal Premier Jalan Sukarno Hatta Kota Malang. Bunda Heri Pudji Utami didaulat untuk membuka turnamen tersebut. Turnamen futsal wanita tersebut ditandai dengan tendangan bola oleh Bunda Heri Pudji Utami.
Kepada 12 tim yang berlaga di dalam turnamen futsal wanita antar pelajar dan mahasiswa ini Bunda mengatakan agar tetap menjaga sportifitasnya. Baik sesama pemain di lapangan, termasuk wasit yang memimpin. Sedangkan kepada semua peserta, Bunda berpesan agar terus melakukan kegiatan olah raga, apapun bentuknya. Karena dengan olah raga membuat badan lebih sehat sehingga meningkatkan kualitas kehidupan.
”Ojok lali semua harus tetap menjaga sportifitas, baik pemainnya dan pengadil di lapangan. Mudah-mudahan dari Kota Malang akan muncul bibit-bibit baru pemain sepak bola, khususnya pemain wanita. Karena selama ini, Kota Malang paling sering mengadakan turnamen sepak bola wanita,” ujar Bunda Heri Pudji Utami yang juga merupakan ketua Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Kota Malang.
Sementara itu, Haris Tofly dari Pengcab PSSI Kota Malang mengatakan, dalam turnamen futsal wanita antar pelajar dan mahasiswa sekota Malang ini disiapkan pemandu bakat. Dari hasil pemantauan selama turnamen diharapkan bermunculan pemain-pemain sepak bola wanita dari Kota Malang. ”Ya, kita sudah mempersiapkan beberapa orang sebagai pemandu bakat untuk mencari bakat dari pemain-pemain yang sedang bertanding. Dari hasil pemandu bakat tersebut, kita akan masukan ke dalam tim futsal wanita Kota Malang yang bernama tim Banteng Muda,” kata Haris.

Bunda Heri Jadi Juru Bicara Bank Sampah Nasional | Bunda Heri

KABUPATEN BANGGAI - Dra Hj Heri Pudji Utami MAP saat ini sudah menjadi pembicara nasional dari Bank Sampah Malang (BSM), karena Kota Malang merupakan pilot project untuk penanganan sampah.  Bunda Heri Pudji Utami ini datang ke Luwuk Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah beberapa hari lalu. Dihadapan, Bupati Kabupaten Banggai dan pejabat lainnya, serta kader lingkungan setempat, Bunda Heri menjelaskan bagaimana cara mengelola sampah dari sisi lingkungan yang disinergikan dengan faktor ekonomi.
Seperti motto dari BSM sendiri, bagaimana membayar sekolah dengan sampah, bagaimana membeli sembako dengan sampah bisa terwujud apabila masyarakatnya sadar akan kebersihan lingkungan dan mau merubah pola hidup dengan mau mengolah sampah menjadi sumber ekonomi keluarga.
Dalam kegiatan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah tersebut, Bunda Heri menjelaskan bagaimana manajemen pengelolaan sebuah bank sampah. Terutama, bagaimana cara memilah sampah keluarga menjadi sampah-sampah yang bisa dimasukan sebagai tabungan di sebuah bank sampah. ”Kepada kader lingkungan di Kabupaten Banggai, kita memberikan dorongan untuk merubah cara berpikir bagaimana meningkatkan kebersihan lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan cara memilah sampah rumah tangga. Dari sampah-sampah yang sudah dipilah tersebut, akan mampu dilihat, sampah mana yang bisa dijadikan uang yang disetor ke bank, dan sampah mana yang bisa dijadikan sebuah kerajinan tangan,” kata Bunda Heri.
Dari cara memilah sampah tersebut, akan muncul beberapa jenis sampah. Sampah basah akan dimasukan ke dalam komposter yang selanjutnya akan menjadi pupuk kompos kering dan pupuk cair. Sedangkan, jenis sampah lainnya adalah sampah seperti plastik, botol kardus-kardus, logam dan sejenisnya, dimana, sampah-sampah ini yang akan masuk ke dalam bank. Selanjutnya adalah sampah kertas dan plastik yang bernilai kerajinan.
”Dari sampah plasti, biasanya dari produk-produk pabrik akan dibuat item-item kecil, sehingga mampu dijadikan kerajinan, seperti tas tangan, hiasan dinding dan lainnya. Itu juga merupakan sumber ekonomi yang cukup besar,” imbuh Bunda Heri.